Senin, 07 April 2014

JAMAN GUE SMA, brosistt! :D



Eh situ ga perlu tau kan, kalau video konyol itu dari temen gue. Temen yang gue kenal dari jaman gue masih SMA yaa kisaran tahun 2009an. 

Makasih deh untuk waktu, ilmu dan perhatian selama ini.. Cxiixiixii.. Gue jadi malu deh!!!



ANALISA KASUS DENGAN PEDOMAN TAHAPAN KERJA PUBLIC RELATIONS "Es Krim Magnum Mengandung Lemak Babi"

Es Krim Magnum Mengandung Lemak Babi

Kasus : Es krim merupakan makanan yang cukup digemari oleh semua lapisan masyarakat. Tak terkecuali masyarakat Indonesia. Awal 2011, beredar rumor yang menyebutkan bahwa merk es krim yang diproduksi di bawah lisensi perusahaan multinasional PT. Unilever Es Krim Magnum mengandung enzim yang diduga berasal dari babi. Tentunya hal tersebut membuat seluruh muslim di dunia termasuk di Indonesia menjadi berfikir berkali lipat untuk mengonsumsinya.

Analisa kasus “Es Krim Magnum Mengandung Lemak Babi” menggunakan tahapan kerja Public Relations, yaitu :

1. Fact Finding
: sebagai Public Relations dari produk Es Krim Magnum, akan melakukan penghimpunan informasi dari berbagai pihak dan mencari sumber-sumber data yang aktual dan akurat mengenai produk es krim Magnum tentang bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan es krim tersebut. Terjun ke lapangan/ masyarakat secara acak yang mengonsumsi es krim tersebut (identifikasi). Ekstrimnya apabila kondisi lapangan/ masyarakat mengkhawatirkan perusahaan seperti akan dilakukannya demo atau permintaan penutupan perusahaan, selanjutnya yang akan dilakukan beberapa cara untuk mengantisipasinya.

2. Planning : Public Relations dari produk Es Krim Magnum, akan menyusun berbagai rencana tentang hal-hal yang akan dilakukan setelah mendapatkan sumber data dan fakta yang aktual dan akurat bahwa produk Es Krim Magnum tidak menggunakan bahan yang berasal dari enzim babi atau lemak babi dalam pembuatan es krim Magnum, yang notaben bahan tersebut adalah haram bagi kaum muslim. Perencanaan yang akan dilakukan diantaranya yaitu
* Conferensi pers dengan mengundang para wartawan dari berbagai media cetak maupun media elektornik ke perusahaan PT Unilever selaku lisensi dari produk Es Krim Magnum, dengan didampingi dari berbagai pihak (ahli) yang berkaitan dengan produk Es Krim Magnum yang mana pihak tersebut dapat memaparkan fakta untuk mematahkan isu yang berkembang di masyarakat/ publik, seperti dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) guna menjelaskan kandungan bahan yang digunakan dalam produk Es Krim Magnum dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) guna memaparkan kehalalan produk, selain itu juga menggandeng icon/ brand ambasaddor dari Es Krim Magnum.
* Menyelenggarakan bazzar di tempat publik dengan dikemas dalam rangkaian acara talkshow bersama Public Relations Es Krim Magnum, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), dengan audiens dari pihak umum.
* Membuat berita atau press release melalui media cetak maupun media elektronik guna perbaikan citra dari produk Es Krim Magnum.
* Iklan menggunakan brand ambasaddor dari Es Krim Magnum yang mengandung unsur pembuktian bahwa bahan-bahan pembuatan Es Krim adalah dari bahan yang halal.

3. Communicating : Apabila planning sudah tersusun dengan rapi dan baik, lantas adanya pembagian tugas (mengkomunikasikan tentang apa yang akan ditempuh dalam upaya mengembalikan image positif Es Krim Magnum) pada tiap unit di bagian Public Relations Es Krim Magnum sesuai dengan skills yang dimiliki oleh karyawan agar berjalan sesuai rencana. Apabila sudah mengkomunikasikan kepada team Public Relations maka dilanjutkan ke realisasi pada publik/ masyarakat. Setiap kegiatan yang dilakukan akan bekerjasama dengan pihak media agar setiap kegiatan tersebut diberitakan sehingga image Es Krim Magnum kembali baik.

4. Evaluating : Serangkaian upaya memperbaiki dan mempertahankan image tersebut tentunya dipegang kendali oleh Public Relations dari Es Krim Magnum guna meminimalisasi kesalahan dan meluruskan kegiatan yang mungkin tak sesuai dengan target. Public Relations akan mengevaluasi seluruh kegiatan tersebut apakah terealisasi sesuai rencana, lancar dan memenuhi target dengan sesuai rencana yang diinginkan. Usai upaya-upaya tersebut di atas Public Relations tetap akan memantau segala pemberitaan yang berkembang di publik melalui media massa maupun media elektronik.     

RESEP JADI KAYA = SEDEKAH!!

Banyak orang berbondong-bondong mendatangi dukun sakti untuk mendapat jimat atau sejenisnya agar menjadi pribadi yang kaya. Padahal dalam ajaran Islam hal tersebut disebut musrik (menyekutukan ALLOH SWT.) dengan balasan neraka Jahanam. Islam sendiri telah memiliki resep untuk menjadi pribadi yang kaya yaitu dengan cara sedekah. Sedekah tidak harus menunggu diri menjadi kaya, akan tetapi dengan bersedekah diri menjadi kaya. Sabda Rasulullah: “Tidaklah harta itu berkurang disebabkan oleh sedekah.” (Riwayat Muslim).

Sedekah sendiri luwes, dengan pengertian bahwa sedekah tidak lah kental dengan berupa rupiah, namun tenaga dan pikiran pun juga dapat dijadikan sebagai sarana sedekah. Bersedekah selalu berkarib dengan keikhlasan, perasaan bahagia, dan tidak boleh ada penyesalan. Seperti resep yang diberikan dokter untuk kesembuhan suatu penyakit dari si pasien, resep dengan bersedekah dari Islam juga memiliki khasiat bagi yang melaksanakan, antara lain sedekah dapat menghapus dosa,orang yang bersedekah akan mendapatkan naungan di hari akhirmemberi keberkahan pada harta(dalam hal ini tentunya bukan hanya harta yang berwujud rupiah, melainkan dapat harga yang berupa iman, kesehatan, kemudahan untuk segala urusan dunia menuju akhirat, jodoh yang sholeh atau sholehah, dan sebagainya), ALLAH SWT melipat-gandakan pahala orang yang bersedekah,terdapat pintu surga yang hanya dapat dimasuki oleh orang yang bersedekahsedekah dapat menjadi bukti keimanan seseorangmembebaskan dari siksa kubursedekah dapat mencegah pedagang melakukan maksiat dalam jual-beli, dan orang yang bersedekah merasakan dada yang lapang dan hati yang bahagia.

Manusia mungkin bisa ingkar terhadap janji-janji sedangkan ALLAH SWT pastilah memenuhi terhadap apa yang Dia nyatakan pada Al-Qur’an. Untuk itu marilah kita berbondong-bondong bersedekah kepada mereka yang membutuhkan uluran tangan, secuil yang kita bagi akan bermanfaat bagi mereka.


Jumat, 04 April 2014

SERENTAK DI 4 KOTA, MILAD KE-2 LASKAR SEDEKAH GANDENG YATIM-PIATU

Guna memeriahkan Milad ke-2 Laskar Sedekah, komunitas social yang memiliki akun twitter @laskarsedekah, menggelar DZIKIR SOSIAL DAN DOA BERSAMA “Berbagi Bersama 300 Anak Yatim Piatu dan Dhuafa Serentak di 4 Kota (Yogyakarta, Klaten, Balikpapan, dan Samarinda)”, pada Minggu, 30 Maret 2014, yang berlangsung di halaman basecamp Laskar Sedekah, Jl. Godean Km.9 Ngentak Margoluwih Seyegan Sleman D.I.Yogyakarta.

“Hingga Milad ke-2 Laskar Sedekah per Maret 2014 ini, dana yang sudah terhimpun mencapai hampir 1M lebih tepatnya Rp 945.396.850,- yang keseluruhan dana tersebut kami sampaikan kepada mereka yang membutuhkan, tanpa dipotong untuk biaya operasional”, ujar Ma’ruf Fahrudin, Ketua Laskar Sedekah (LS).

“Harapan kami semoga Laskar Sedekah lebih istiqomah dan semakin bermanfaat bagi sesama”, pungkas Ma’ruf.

Dzikir Sosial dan Doa Bersama, disampaikan oleh Uztad Mahroji Kudori dan Uztad Puji Hartono, yang keduanya sama-sama mengajak untuk berlomba-lomba dalam kebaikan khususnya untuk ringan dalam bersedekah.

“Bisa menerapkan dari hal kecil seperti sedekah seribu sehari”, terang Kang Puji, begitu sapaan akrab dari Uztad Puji Hartono.

Kang Puji juga mengungkapkan rasa bangganya terhadap LS yang memiliki cabang di berbagai kota besar di Indonesia seperti Klaten, Samarinda, Balikpapan, yang kota-kota tersebut juga menyemarakkan Milad ke-2 Laskar Sedekah.


Di samping pembagian santunan berupa seperangkat alat sekolah bagi anak-anak yatim piatu dan dhuafa, perlu kami informasikan bahwa dalam Milad tersebut, LS juga memberikan penghargaan bagi driver ambulance LS, Bapak Satiman, yang mana telah loyal setiap saat mengantarkan pasien-pasien LS. Selain itu di sela-sela acara juga ada pembagian doorprice bagi tamu yang datang.

http://news.liputan6.com/read/2030645/milad-ke-2-laskar-sedekah-gandeng-yatim-piatu-di-4-kota